Pada
saat anda menatap sebuah rumah, hal pertama yang menarik perhatian anda
adalah warna (color scheme) rumah tersebut, baru kemudian desain
arsitektur bangunannya. Sebagai salah satu komponen utama dari sebuah
rumah, warna juga membawa pengaruh baik buruknya kualitas rumah, desain
rumah dan tampak bangunan yang menarik, dan karakter ruang yang
berpengaruh terhadap kejiwaan penghuni rumah.
Penelitian membuktikan bahwa pemilihan warna rumah yang tepat mampu
memberikan beberapa efek yang baik bagi penghuninya, menstimulasi,
menenangkan, menenteramkan, menjernihkan, menyembuhkan kesehatan fisik
dan kesehatan mental penghuni. Dengan pemilihan warna yang tepat, maka
rumah dan juga ruangan-ruangan yang ada didalamnya dapat di setting
untuk menjadi tempat dengan aneka macam fungsi.
Psikologis warna
Konon katanya, warna merupakan pelabuhan aman dan murah bagi tambatan
kesehatan jiwa kita. Melalui eksplorasi warna, penghuni rumah dapat
menciptakan karakter ruang yang tenang, tenteram, cerah, stimulasi
penyembuhan, dan spiritual. Kini teknik terapi kesehatan dengan warna
(color therapy) telah berkembang luas, mulai dari rumah sakit dan klinik
kesehatan, yang sudah tidak didominasi warna putih lagi, hingga ke
dalam ruang-ruang kamar pribadi.
Warna yang tepat dapat menciptakan suasana yang menenangkan,
menstimulasi, menyejukkan atau memberi inspirasi bagi seluruh anggota
keluarga. Dengan warna, penghuni rumah dapat membangun rumah sebagai
tempat melarikan diri, mengungsi, atau sekadar menyendiri bermeditasi di
tengah hiruk pikuk kehidupan kota metropolitan.
Kepekaan intuisi dalam memadukan keselarasan warna mulai dari pagar,
genteng atap, tampak luar bangunan, dinding ruang dalam, pintu, jendela,
plafon, perabotan (meja, kursi, lemari, dipan, sampai vas bunga atau
ornamen patung), dan jenis tanaman (bunga, daun, dan buah) akan
menyatukan atmosfer rumah secara keseluruhan. Perpaduan warna senada
pada seluruh bagian dan isi rumah akan menghasilkan keharmonisan, baik
untuk peningkatan kualitas kesehatan rumah maupun penghuninya.
Pemilihan warna harus disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi
masing-masing ruang. Warna dingin gradasi hijau dan biru menciptakan
efek menenangkan pada ruang kerja, ruang membaca, atau kamar tidur,
sesuai untuk penghuni aktif yang perlu “didinginkan”. Warna cerah
gradasi kuning, oranye, dan merah menstimulasi beraktivitas dinamis pada
ruang keluarga, ruang bermain, ruang tamu, dapur, teras, dan carport,
sesuai untuk penghuni pasif yang perlu “dirangsang”. Warna ungu yang
bersifat menenangkan dapat menstimulasi penyembuhan emosional penghuni
rumah, yang bisa digunakan pada ruang keluarga.
Warna-warna bumi (earth tones) seperti hijau daun, coklat tanah, merah
bata, abu-abu pasir atau batu, ternyata kini lebih banyak diminati untuk
menciptakan suasana yang mendekati alam. Pemilihan gradasi warna coklat
tanah pada ruang tamu dan ruang keluarga, dengan warna gelap untuk
lantai (simbol tanah/bumi), warna sedang pada dinding dan perabotan
kursi, meja, dan lemari (simbol pepohonan, bukit, pegunungan), serta
warna terang plafon (simbol langit) merupakan upaya menghadirkan dunia
luar ke dalam rumah. Suasana alam yang tenang dan nyaman tersebut mampu
menghilangkan stres.
Warna juga mampu menciptakan ruang yang sarat makna spiritual. Kekuatan
unsur warna putih sebagai simbol kesucian dan kebeningan jiwa jika
dipadukan dengan hijau dapat meningkatkan terapi penyembuhan spiritual.
Gradasi biru sebagai simbol air (sumber kehidupan) juga dapat memberikan
efek suasana tenang. Warna-warna tersebut biasa digunakan ruang
bermeditasi diri, mulai dari ruang shalat, kamar tidur, hingga kamar
mandi pribadi.
Tip mewarnai rumah
Spesifikasi fungsi ruang mensyaratkan pemilihan warna yang selaras
dengan jenis kegiatan utama dan pemakai ruang tersebut. Pemilihan warna
berkisar pada warna primer merah, kuning, dan biru, warna sekunder
oranye, hijau, dan ungu, serta warna tersier yang merupakan percampuran
warna-warna primer dan sekunder.
Pilihlah warna dengan tepat. Perpaduan warna-warni yang sesuai
kepribadian penghuni mampu meningkatkan energi, kenyamanan dan kualitas
kesehatan mental dan fisik penghuni. Bagi warga metropolitan yang setiap
hari terjebak kemacetan dan tekanan pekerjaan, kehadiran warna begitu
dibutuhkan untuk menghilangkan stres, depresi, frustrasi dan ketegangan
di rumah.
Sebelum menentukan warna pilihan, pertimbangkanlah dahulu siapa yang
akan menggunakan ruang tersebut, berapa usia rata-rata pengguna, dan
bagaimana karakter umum masing- masing anggota keluarga. Sebagai contoh,
kamar tidur utama orangtua, ruang kerja atau ruang tamu dapat memilih
warna lembut dan dingin, sedangkan kamar tidur anak-anak, ruang bermain
dan belajar, memanfaatkan warna terang yang cerah ceria. Untuk ruang
keluarga, ruang makan, dan dapur merupakan perpaduan warna lembut dan
hangat atau dapat pula memakai warna-warna bumi yang lebih netral.
Efek sumber cahaya alami maupun buatan terhadap tampilan warna perlu
dipertimbangkan. Sinar matahari (warna-warni) atau sinar lampu
(putih/kuning) terhadap warna akan menghasilkan efek warna yang
berbeda-beda, pada pagi, siang, sore atau malam hari. Warna yang dipilih
pun akan mempengaruhi kesan besar kecil ruang dan tampak bangunan.
Warna gelap akan membuat ruang terasa terbatas cenderung menyempit.
Sebaliknya warna terang memberi kesan lebih luas.
Tren warna bumi mulai banyak digunakan pada tampak bangunan rumah.
Penonjolan kusen jendela dan pintu, serta atap carport kayu warna coklat
di antara bidang coklat krem muda dipadu kekokohan kolom beton dan
tembok pagar masif abu-abu, membuat rumah minimalis tampak harmonis dan
kokoh. Sementara itu ada pula yang memakai perpaduan warna hijau lumut
dan abu-abu membuat rumah tampak dingin dan teduh. Taman depan tampak
mengimbangi unsur alami terhadap struktur bangunan rumah.
Aksen warna biasa digunakan sebagai titik fokus pandangan dalam suatu
ruang. Warna yang dipilih merupakan warna kontras dari warna dominan di
dalam ruangan tersebut. Jika sebuah ruang tamu, ruang keluarga, dan
ruang makan didominasi warna cerah merah marun, kuning gading atau
oranye, maka aksen dapat memakai warna dingin hijau atau biru, begitu
pula sebaliknya.
Warna oranye pada lantai, dinding dan perabotan, berpadu putih pada
plafon, kusen pintu dan jendela, akan menghadirkan suasana senja
(sunset) yang penuh kedamaian dan kesunyian yang memberikan efek
menenangkan pada ruang keluarga atau kamar mandi.
Warna gradasi hijau sering digunakan untuk memperkuat kesan segar dan
alami dalam rumah, terutama pada ruang tamu, ruang makan atau teras
belakang. Hal ini dapat diperkuat dengan penataan taman depan dan atau
taman belakang dengan aneka tanaman bunga berwarna senada, serta
peletakkan pot-pot tanaman yang tersebar sejak teras depan hingga ke
pojok ruang servis.
Pemakaian warna merah, oranye, dan coklat pada ruang tamu, ruang kerja
atau ruang keluarga, dapat menciptakan kesan romantis, eksotik, dan
misterius yang memancing imajinatif siapa saja yang memasuki ruang
tersebut. Pajangan bingkai foto keluarga atau momen istimewa lainnya,
lukisan, dan tanda penghargaan pada dinding ruang tersebut akan
mempertegas warna-warni kenangan perjalanan hidup penghuni rumah.
Perpaduan warna ceria merah, oranye, dan kuning, serta diselingi putih
akan menghangatkan ruang dapur bersih (pantry) yang menyatu dengan ruang
makan dan “mengundang” penghuni datang menyantap makanan bersama
keluarga.
Jangan lupa hati-hati memilih cat yang tersedia di pasaran. Pilihlah cat
dengan merek dagang jelas, berkualitas bagus, tidak mengandung bahan
beracun (tertulis : free toxic, no added mercury) dan memiliki pilihan
warna asli yang cukup banyak (bukan oplosan).
Bagi pengikut feng shui yang fanatik, pemakaian warna dalam mendekorasi
rumah mensyaratkan batasan yang cukup ketat. Bagi yang moderat, mewarnai
rumah merupakan wahana eksplorasi karakter kepribadian diri dan Anda
pun bebas mengekspresikan gairah hidup sehat yang lebih baik dalam
rumah. Selamat berkreasi.